
Tim penelitian dan pengabdian dosen Universitas Bina Bangsa (UNIBA) menerima pendanaan penelitian hibah dari Kemendikbud Ristek program desentralisasi dan program lanjutan (on-going) Tahun Anggaran 2022. Penelitian dan pengabdian ini merupakan output dari kewajiban dosen pada tridharma perguruan tinggi.
Penerimaan dana hibah dalam program ini UNIBA terdapat 20 tim penerima hibah penelitian yang terdiri dari 4 Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dan 16 penelitian. Pendanaan hibah yang diberikan berupa pembiyaan penelitian yang mengacu pada peraturan menteri keuangan (PMK), tentang standar biaya keluaran memu kebijakan akan satuan biaya terkait sub pengeluaran penelitian.
Diseminasi yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti dan Pengabdian pada 18 November 2022 merupakan rangkain akhir setelah review eksternal yang sudah dilakukan sebelumnya. “Kegiatan lanjutan dari program hibah kemendikbud Ristek yang sebelumnya sudah dilaksanakan di bulan agustus 2022 yang pelaporannya sudah mencapai 70%” ucap AR Chaerudin ketua LP2M UNIBA
Dalam proses diseminasi laporan penelitian dan pengabdian ini di riview langsung oleh
Prof. Yayat Ruhiyat, Prof. Muetia dan Dr.H.Furtasan Ali Yusuf sebagai tim review laporan penelitian dan pengabdian di Universitas Bina Bangsa.
Pernyataan Prof. Meutia “LP2M UNIBA sudah baik dalam memberikan kesempatan pada peneliti dan pengabdian. Untuk mendapat hibah lebih banyak, para peneliti harus memberikan output yang harus ditingkatkan “ . Penelitian harus tetap semangat untuk kemajuan karya ilmiah dosen di UNIBA” Ucap Prof. Yayat Ruhiyat
Tujuan dari review internal laporan akhir untuk menyelesaikan laporan akhir dari kemendikbudristek. Harapannya penelitian akan terus mencapai target luaran wajib dosen sebagai peneliti dan pengabdian, dan adanya keberlanjutan untuk pengajuan Proposal pada tahuan 2023. Tambah Ketua LP2M UNIBA
“Rencana Tindak Lanjut dalam penelitian maupun pengabdian harus tercanang dalam rencana kedepan, sehingga akan memberikan manfaat lebih bagi peneliti sampai ke mitra. Karena Hibah merupakan salah satu katalisator pesatnya karir kedosenan maka harus dimaksimalkan” ucap prof meutia menambahkan